Sabtu, 30 April 2011

Pytirogramma


Pytirogramma

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
             Kelas: Pteridopsida
                 Sub Kelas: Polypoditae
                     Ordo: Polypodiales
                         Famili:
Polypodiaceae
                             Genus:
Pityrogramma
                                  Spesies: Pityrogramma calomelanos (L.) Link.

Deskripsi
            Pityrogramma merupakan tumbuhan epifit, hidup di atas pohon – pohon lain tetapi bukan tumbuhan parasit, kerana ia hanya berpaut pada kulit kayu untuk mengumpulkan makanan dan air yang diperlukan . Akar paku atau pakis epifit ini jarang menjejaki tanah kerana ia biasanya diselimuti oleh tumbuhan,berbentuk seperti rizoma,kemudian letak akarnya berada dibagian bawah rimpang dan sering tertutup lumut. Lumut ini sedikit sebanyak membantunya mengumpul air dan humus sebagai sumber nutrient.Bentuk akar serabut dan berwarna hitam(Sulistjono,2010).
            Kemudian pada batang,umumnya berupa rimpang yang arah tumbuhnya menjalar atau memanjat. Mempunyai ental yang banyak, panjang entalnya 50-100 cm. tangkai entalnya hitam, bersisik pada pangkalnya dan bagian yang tidak bersisik mengkilat. Ental tersebut menyirip ganda dua, letaknya berseling-seling.
 Anak daun yang terletak di bagian pangkal adalah tunggal, sedangkan yang di bagian tengah dan ujungnya menyirip, yang paling ujung berlekuk dan bisa mencapai ukuran panjang 17 cm dan lebar 4-5 cm. melancip pada bagian ujungnya sporanya menyebar di baeah permukaan daun.(Tagawa,1986).

Gambar 1.Bentuk akar dan batang paku  Pityrogramma
 
Gambar 2.Bentuk daun dari paku Pityrogramma

 

Sistem reproduksi
            Sistem reproduksi pada paku pada umumnya sama,yaitu dengan menggunakan spora. Spora adalah struktur pembiakan halus yang dihasilkan oleh paku – pakis . Terdapat berbagai bentuk spora , antaranya bulat , pipih (monolete), segitiga (trilete) dan sebagainya.
Selain itu banyak di temukan daun fertil sama dengan daun steril,tetapi juga dijumpai adanya dimorfisme.Kadang kadang sporangia menutupi seluruh permukaan bawah dari daun yang fertil.Dinding sporangium terdiri daripada satu atau beberapa lapisan sel , kecuali pada bahagian tepinya terdapat suatu lapisan sel berdinding tebal yang mengelilingi sebagian kapsul yang dinamakan anulus. Pada baagian ujung lingkaran terdapat satu kumpulan sel yang pipih yang disebut stomium.Jika masak sporangium pecah dengan arah yang melintang dan akan mengeluarkan spora yang akan jatuh ke tanah dan menjadi individu baru lagi.(Aura,2001).

Gambar 3.Sporangium yang memecah dan mengeluarkan spora

Siklus hidup



Kunci identifikasi pada masing masing jenis
No
         Ciri cirri
                                           Keterangan
1.
2.
3.
4.            
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Bentuk batang
Permukaan
Warna
Bentuk daun
Ukuran daun
Vernasi bergelung
Dimorfisme
Peruratan
Bentuk akar
Habitat
bulat, panjang berkayu
adanya rambut  halus dan bersisik
hijau agak perak
delta
anisofil
ada
sporofit
bercabang
rizoid
menempel pada pohon,tembok yang lapuk (epifit)


Jenis jenis yang lain
Pityrogramma calimelanos L
Dalam bahas Indonesia di kenal dengan paku perak, termasuk Family Pterydaceae. Jenis paku ini umum di kenal dengan nama paku perak (sund), pakis perak (jawa) , pada saat tumbuhan ini masih muda, seluruh entalnya tertutup oleh sejenis tepung berwarna putih kekuningan dan pada saat ental telah dewasa, tepung tersebut hanya ditemukan pada permukaan dau bagian bawah saja. Kemungkinan dengan adanya warna putih kekuningan ini orang menyebut dengan nama paku perak.
           Ciri dari tumbuhan paku ini adalah rumpunnya kecil tetapi mempunyai ental yang banyak, panjang entalnya 50-100 cm. tangkai entalnya hitam, bersisik pada pangkalnya dan bagian yang tidak bersisik mengkilat. Ental tersebut menyirip ganda dua, letaknya berseling-
seling, anak daun yang terletak di bagian pangkal adalah tunggal, sedangkan yang di bagian tengah dan ujungnya menyirip, yang paling ujung berlekuk dan bisa mencapai ukuran

panjang 17 cm dan lebar 4-5 cm. Melancip pada bagian ujung sporanya menyebar di bawah permukaan daun.
            Mempunyai rimpang yang pendek dan tegak pada rimpang tersebut terdapat sisik yang berwarna coklat, secara ekologis paku ini sering di temukan tumbuhdi daerah-daerah terbuka, pada tempat yang berbatu di lereng-lereng bukit dan pada bekas-bekas tembok tua serta sering di temuka di tepi-tepi sungai yang terbuka maupun yang agak terlindung. Paku ini tumbuh subur baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi mencapai 1.200 m dpl. Daerah asal jenis paku ini adalah dari amerika tropika , tetapi saat ini sudah tersebar luas di daerah asia tropika, fungsi paku ini dalam lanskap lebih cocok di tanam sebagai tanaman groun cover, karena mempunyai ental banyak.

               
Gambar dari spora pada Pityrogramma calomelanos
                  Dinding sporangium terdiri daripada satu atau beberapa lapisan sel , kecuali pada bahagian tepinya terdapat suatu lapisan sel berdinding tebal yang mengelilingi sebagian kapsul yang dinamakan anulus. Pada bagian ujung lingkaran terdapat satu kumpulan sel yang pipih yang disebut stomium. Apabila sporangium masak sel stomium akan pecah dan membebaskan spora yang terdapat didalamnya. Letak dari spora pada pityrogramma yaitu menyebar di heleian daun, bentuk bulat.(Merry,1965).
                  Selain itu juga terdapat indusium, Indusium adalah suatu lapisan pelindung untuk melindungi sporangium terutama yang masih muda . Ada sorus yang tidak dilindungi oleh indusium yang dikenali sebagai sorus yang telanjang . Sementara yang dilengkapi dengan indusium terdapat dua jenis . Jenis yang pertama dinamakan indusium sejati yang mana lapisan tisunya berupa penutup melengkok terdiri daripada dua ruangan dengan bahagian tengah berhubungan dan mengikatkannya kepada permukaan daun . Manakala lapisan pelindung yang hanya berupa pelebaran dari bagian tepi daun yang bengkok dinamakan indusium palsu.(Merry,1965).
Spesies lain :












Pityrogramma triangulus

Manfaat
            Upaya pencarian, inventarisasi, dan diversifikasi produk obat tradisional berbasis tumbuhan makin meningkat, khususnya bahan antikanker dan antioksidan. Hal tersebut disebabkan obat herbal relatif sedikit efek sampingnya serta bahan bakunya murah dan mudah didapat (melimpah). Tumbuhan paku perak (Pityrogramma calomelanos) merupakan salah satu tumbuhan paku famili Polypodiaceae yang menjadi salah satu kekayaan alam Indonesia. Uji pendahuluan dengan tes Shinoda menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak aseton bagian aerial tumbuhan tersebut mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid. Dalam penelitian ini ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, pemisahan dengan kromatografi, pemurnian isolat dengan cara rekristalisasi, dan penentuan struktur molekul isolat flavonoid dengan metode spektroskopi (UV, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR, dan MS).
            Uji aktivitas antikanker dan antioksidan senyawa hasil isolasi dilakukan masing-masing menggunakan metode MTT dan DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3 jenis senyawa flavonoid telah berhasil dipisahkan dari tumbuhan Pityrogramma calomelanos. Ketiga isolat tersebut adalah senyawa 2’,6’-dihidroksi-4’-metoksi dihidrocalkon (1) dari ekstrak etil asetat serta kaemferol (2) dan kuersetin (3). dari ekstrak aseton. Berdasarkan hasil kajian terhadap struktur molekul isolat flavonoid dapat dinyatakan bahwa senyawa 1 merupakan senyawa flavonoid jenis dihidrocalkon, sedangkan senyawa 2 dan 3 merupakan flavonoid jenis flavonol. Isolat 1-3 memiliki hubungan biogenesis dengan senyawa 1 diduga sebagai precursor. Hubungan biogenesis tersebut sangat penting untuk memprediksi keberadaan senyawa-senyawa sejenis yang dapat ditemukan dalam tumbuhan paku Pityrogramma calomelanos serta tumbuhan paku lainnya dalam genus Pityrogramma. Isolat 1-3 menunjukkan aktivitas sitotoksik yang tinggi terhadap sel murine leukemia P-388 secara in vitro dengan IC-50 masing-masing 7,18; 5,98 dan 4,30 µg/mL. Sementara itu berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diketahui bahwa aktivitas antioksidan isolat 1-3 yang tidak jauh berbeda dengan vitamin C dan vitamin E yaitu masing-masing dengan EC-50 sebesar 63,47; 58,31 dan 45,38 ppm. Dengan demikian ketiga isolat tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan antikanker dan antioksidan (Suyanto,2006)

 Daftar Pustaka
Aura E.2001. Flavonoid frond exudates from two Jamaican ferns, Pityrogramma tartarea and P. calomelanos. The Cell Research Institute and The Department of Botany, The University of Texas at Austin.
Mary. Diddell.1956. The Status of Pityrogramma calomelanos in Florida. American Fern Journal Vol. 46, No. 1.American Fern Society.

Sulistjono.2010.Silabus dan kumpulan materi Taksonomi Tubuhan Tinggi.Malang : UIN Press.
Suyanto.2006. Karakterisasi senyawa aktif antikanker dan antioksidan dari Tumbuhan Paku    Perak (Pityrogramma calomelanos).Skripsi tidak di terbitkan.Dikti.FMIPA. Jurusan Kimia.Universitas Negeri Surabaya.
Tagawa M dan Iwatsuki K.1985.Flora Of Thailand vol.3 part 2.Tem Semitinad : Bangkok.

.